Pembelajaran Outing Class Berbantuan MathCityMap

Setelah mengikuti Bimbingan Teknis Penguatan Keterampilan Numerasi Guru Dikdas Melalui MathCityMap (MCM), saya langsung mencoba membuat satu Math Trail di lingkungan sekolah untuk diujicobakan kepada siswa. Math Trail ini terdiri dari 5 titik yang terdiri dari objek-objek yang memiliki konteks numerasi. Kelima objek tersebut adalah Mading sekolah, kolam ikan, lapangan bulutangkis, halaman sekolah, dan pondasi tiang bendera. Siswa kemudian menyelesaikan masalah yang diberikan pada setiap titik objek tersebut secara berkelompok dengan menggunakan aplikasi MathCityMap yang ada di smartphone mereka. Setiap kelompok terdiri dari 4 - 5 orang siswa dan dibekali satu rangkap lembar kerja untuk menuliskan langkah penyelesaian pada setiap masalah yang diberikan. 

Siswa mengukur ketebalan pondasi tiang bendera untuk mengetahui selisih ketebalan setiap tingkat.

Siswa mengukur panjang, lebar, dan kedalaman kolam untuk mengetahui volum air yang dibutuhkan.

Siswa mengukur panjang dan lebar lapangan untuk mengetahui banyak cat yang dibutuhkan.

Semua siswa sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Bahkan menariknya lagi, siswa yang biasanya kurang aktif di kelas justru sangat aktif melakukan pengukuran dan berusaha menyelesaikan semua trail yang diberikan. Hingga saya mengajak beberapa orang rekan guru untuk ikut mengamati siswa tersebut. Betapa tidak, siswa yang bersangkutan hampir setiap hari menjadi topik perbincangan guru-guru di kantor setiap usai mengajar. Ia sangat terkenal di kalangan para guru sebagai siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran di kelasnya. Tapi, kali ini tidak demikian adanya.

Pembuatan Math Trails di Fort Rotterdam Bersama Komunitas MathCityMap

Berangkat dari pengalaman di kelas, saya menjadi semakin tertarik untuk membuat Math Trail lebih banyak lagi. Ini bertujuan agar siswa dapat melakukan aktifitas yang dapat menguatkan keterampilan numerasi di berbagai tempat di luar sekolah. Terutama tempat-tempat wisata atau tempat bersejarah yang selama ini mereka pandang hanya dari sisi literasi saja. Aktifitas MathCityMap diharapkan selain dapat menguatkan keterampilan numerasi siswa, juga dapat menguatkan kemampuan literasi mereka. Hal ini sangat dimungkinkan karena pada setiap trail yang dibuat mesti dicantumkan keterangan atau penjelasan mengenai objek yang ada pada setiap trail. Sehingga selain menyelesaikan masalah melalui konteks numerasi, siswa juga dapat menambah wawasan melalui aktifitas literasi membaca keterangan setiap objek.

Guru Itung menjelaskan rencana kegiatan pembuatan Math Trails di benteng Fort Rotterdam kepada rekan-rekan guru

Oleh karena itulah, pada pekan berikutnya saya berkunjung ke salah satu benteng peninggalan kerajaan Gowa yang pernah diduduki Belanda, yaitu Benteng Jumpandang atau yang lebih dikenal dengan nama Fort Rotterdam. Saya tertarik membuat Math Trail di tempat ini karena selain memiliki nilai historis yang sangat tinggi, tempat ini juga menjadi salah satu tempat bersejarah favorit yang sering dikunjungi siswa. Di tempat ini, saya berhasil membuat satu Trail yang terdiri dari enam titik.

Guru Itung mendiskusikan konteks numerasi pada salah satu objek yang ada di Math Trail Fort Rotterdam bersama rekan-rekan guru.

Sebelum trail ini diajukan ke tim pengelola aplikasi MathCityMap untuk direview, terlebih dahulu saya mengajak rekan-rekan guru dari sekolah lain untuk membantu mereview trail tersebut. Mereka terdiri dari guru matematika, sains, bahasa Inggris, dan bahasa Indonesia. Saya sengaja melibatkan guru-guru dari berbagai mata pelajaran untuk meyakinkan seluruh guru bahwa numerasi bukan menjadi milik dan tanggung jawab guru matematika semata, melainkan menjadi milik dan tanggung jawab seluruh guru. Alhamdulillah saran dan masukan teman-teman guru sangat berarti. Mulai dari struktur bahasa, kompleksitas masalah, hingga konteks numerasi yang bisa dikaitkan dengan objek di setiap titik menjadi bahan diskusi bersama teman-teman di halaman Fort Rotterdam.

Guru Itung duduk sambil istirahat bersama rekan-rekan guru di halaman benteng Fort Rotterdam usai membuat Math Trails di kompleks benteng.

Alhamdulillah hasilnya pun sangat memuaskan karena tidak butuh waktu lama, Math Trails di Fort Rotterdam lolos review dan dinyatakan layak untuk dipublikasikan oleh tim pengelola MathCityMap. Tidak hanya itu, Math Trails di Fort Rotterdam juga terpilih sebagai Trail of The Month di halaman beranda portal MathCityMap. Tentunya ini membuat saya bersama teman-teman komunitas MathCityMap Makassar sangat berbangga karena tidak semua trail bisa dipublikasikan apalagi terpilih menjadi Trail of The Month.

Wisata Numerasi di Benteng Fort Rotterdam Bersama MathCityMap

Benteng Rotterdam adalah salah satu tempat bersejarah di kota Makassar. Semua orang termasuk siswa di Makassar mengetahui tempat ini. Selama ini mereka hanya melihat Fort Rotterdam dari sisi sejarahnya saja. Tapi sekarang mereka juga akan bisa melihat Fort Rotterdam dari sudut pandang numerasi. Di dalam benteng, saya sudah memilih beberapa objek yang bisa dijadikan sebagai konteks numerasi. Sehingga orang-orang yang berkunjung di Fort Rotterdam tidak hanya akan melakukan wisata sejarah saja, melainkan juga bisa melakukan wisata numerasi.

Guru memperkenalkan aplikasi MathCityMap kepada siswa sekaligus menjelaskan langkah kegiatan yang akan dilakukan.

Setiap tahun, siswa melakukan kegiatan studi wisata di Benteng Rotterdam. Mereka mengerjakan tugas proyek membuat laporan yang diberikan oleh guru bahasa Indonesia. Setelah mengikuti pelatihan penguatan keterampilan numerasi melalui aplikasi Math City Map, saya tertarik membuat Math Trails di Fort Rotterdam. Selain melakukan wisata sejarah, siswa nanti juga bisa melakukan aktifitas numerasi di Fort Rotterdam. Dengan demikian, kegiatan ini bisa melibatkan banyak mata pelajaran, di antaranya matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, sejarah, dan sains.

Siswa mengukur lebar salah satu gerbang untuk menyelesaikan tugas Math Trail di Fort Rotterdam

Kegiatan melatih keterampilan numerasi di luar kelas sangat memungkinkan siswa bisa menggunakan aplikasi MathCityMap. Siswa diorganisasikan menjadi beberapa kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 3 – 4 orang siswa. Setiap kelompok hanya membutuhkan 1 smartphone sehingga semua siswa bisa terlibat sekalipun tidak semua memiliki smartphone. Jaringan internet yang kadang lambat juga tidak menjadi kendala lagi karena setiap Math Trail yang akan diselesaikan siswa bisa didownload terlebih dahulu sehingga bisa digunakan secara offline. Guru juga bisa melihat bagaimana cara siswa menyelesaikan setiap masalah numerasi yang ada di trail melalui lembar kerja yang bisa didownload melalui aplikasi MathCityMap.

Gerbang Gereja, salah satu objek dalam Math Trail di Fort Rotterdam

Tugas trail favorit saya adalah Gerbang Gereja pada Math Trail di Fort Rotterdam Makassar. Selain bentuknya yang unik, siswa juga bisa belajar dari konteks numerasi yang ada di tugas Gerbang Gereja. Pada tugas ini, siswa akan menghitung tinggi maksimal mobil box yang akan membawa benda cagar budaya ke dalam gedung jika mobil itu memiliki lebar 167 cm. Untuk menyelesaikan masalah ini, siswa harus mengetahui hubungan antara jari-jari lingkaran, tembereng, dan jarak tembereng dari pusat lingkaran. Dimana lebar mobil box merupakan Panjang tembereng minimal dan jarak tembereng dari pusat lingkaran merupakan tinggi maksimal dari mobil box tersebut. Jadi, untuk menyelesaikannya siswa harus mengukur lebar gerbang yang merupakan diameter dari gerbang yang berbentuk setengah lingkaran terlebih dahulu.