Lokakarya 1

Pendidikan Guru Penggerak

Angkatan 9

Lokakarya 1 Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 9 Kota Makassar terdiri dari 10 kelas dan dilaksanakan pada tanggal 16 September 2023 di UPT SPF SMP Negeri 3 Makassar. Pelaksanaan lokakarya 1 di kelas D diikuti oleh 15 orang calon guru penggerak yang didampingi oleh 3 orang pengajar praktik, yakni Rostina Arsani, Putra Jaya, dan Jamaluddin Tahuddin. Kegiatan ini juga dihadiri kepala sekolah atau wakil kepala sekolah dari sekolah masing-masing calon guru penggerak. Adapun deskripsi aktivitas setiap sesi adalah sebagai berikut:


PEMBUKAAN

Pelaksanaan lokakarya ini diawali dengan pembukaan dan ice breaking yang dipandu oleh ibu Rostina Arsani. Ice breaking yang berjudul tembak nama ini diberikan dengan tujuan untuk membuat koneksi antar calon guru penggerak. Setelah melakukan ice breaking, ibu Rostina melanjutkan dengan perkenalan pengajar praktik dan calon guru penggerak. Perkenalan ini dilakukan dengan cara menyebutkan nama dan hal terbaik yang dialami sebagai guru di bulan ini dalam 1 kalimat, diawali dari pengajar praktik baru diikuti calon guru penggerak. Selanjutnya pengajar praktik menjelaskan tentang tujuan lokakarya pertama ini kemudian memberitahukan agenda kegiatan yang akan dilakukan. Tak lupa pengajar praktik memberikan penekanan bahwa materi yang akan dipelajari ini sudah tertera di buku saku pembelajaran calon guru penggerak. Setelah memberitahukan tujuan dan agenda belajar lokakarya, pengajar praktik lalu memberi kesempatan bertanya pada peserta dan mengajak peserta untuk membuat kesepakatan bersama.

Menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya pada pembukaan Lokakarya 1 Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 9 di UPT SPF SMP Negeri 3 Makassar, 16 September 2023.
Menyanyikan lagu Mars Guru Penggerak pada pembukaan Lokakarya 1 Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 9 di UPT SPF SMP Negeri 3 Makassar, 16 September 2023.

KEPEMIMPINAN DALAM DIRI

Sesi selanjutnya adalah kepemimpinan dalam diri dipandu oleh bapak Putra Jaya. Sesi ini dikemas dalam bentuk permainan kereta-keretaan dengan memberikan instruksi permainan terlebih dahulu. Dimana peserta dibagi menjadi 5 kelompok yang beranggotakan 3 orang tiap kelompok dengan memberitahukan warna bola yang harus dikumpulkan oleh tiap kelompok. Setelah permainan selesai dan dimenangkan oleh salah satu kelompok, pengajar praktik lalu membahas aktivitas yang barusan dilakukan bersama peserta. Pengajar praktik mengajak peserta merefleksikan kegiatan tersebut terkait peristiwa apa yang terjadi, bagaimana perasaan peserta saat melakukan aktivitas itu, pembelajaran apa yang didapatkan, dan bagaimana penerapannya kedepan. Aktivitas selanjutnya adalah diskusi mengenai nilai, peran, dan kompetensi guru penggerak. Pada aktivitas ini, pengajar praktik menanyakan kepada peserta jika mereka masih mengingat tentang nilai, peran, dan kompetensi guru penggerak. Peserta diminta untuk kembali ke kelompoknya dan mendiskusikan topik yang dibagikan selama 10 menit. Kemudian tiap kelompok diminta bergantian mempresentasikan pembelajarannya terhadap tiap topik. Setelah semua kelompok presentasi, pengajar praktik menutup kegiatan dengan menyatakan bahwa ketiga poin (nilai, peran, kompetensi) tersebut saling berhubungan dan memberikan jembatan pembelajaran ke materi komunitas praktisi.

Pengajar praktik menjelaskan instruksi permainan kepada peserta pada sesi kepemimpinan diri Lokakarya 1 Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 9 di UPT SPF SMP Negeri 3 Makassar, 16 September 2023.
Peserta antusias bermain kereta-keretaan pada sesi kepemimpinan diri Lokakarya 1 Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 9 di UPT SPF SMP Negeri 3 Makassar, 16 September 2023.

DISKUSI KOMUNITAS PRAKTISI

Sesi diskusi komunitas praktisi selanjutnya dipandu oleh bapak Jamaluddin Tahuddin. Pengajar praktik membagikan post-it berwarna kuning dan spidol warna kepada peserta serta meminta peserta menuliskan permasalahan mereka selama mengikuti pendidikan guru penggerak selama 2 bulan di post-it berwarna kuning. Pengajar praktik kemudian melakukan kategorisasi permasalahan dengan mengatur post-it yang bertuliskan masalah yang sama atau setipe menjadi berdekatan lalu menuliskan judul kategori masalah tersebut di post it berwarna hijau di atas post-it post-it tersebut. Masalah dibuat menjadi 3 kategori, yakni orang tua murid, rekan guru, dan sarana prasarana. Pengajar praktik lalu meminta perwakilan peserta yang menuliskan di tiap kategori masalah untuk bercerita. Lalu membagi peserta menjadi tiga kelompok dan menugaskan kelompok untuk membahas solusi dari 1 kategori masalah selama 10 menit. Setelah 10 menit, pengajar praktik menghentikan diskusi peserta dan meminta perwakilan kelompok untuk menceritakan solusi yang dihasilkan oleh kelompok. Pengajar praktik kemudian menutup pembahasan permasalahan dan solusi lalu meminta peserta mengaplikasikan solusi terhadap permasalahan yang dimiliki. Selanjutnya pengajar praktik menuntun peserta melakukan refleksi praktek diskusi komunitas belajar dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mengikuti alur 4P kemudian memberikan apresiasi kepada guru-guru tersebut yang telah mempelajari dan melakukan praktek diskusi komunitas praktisi. Setelah itu, pengajar praktik mengajak peserta untuk belajar filosofi komunitas praktisi dengan membacakan pengertian, tujuan, karakteristik, contoh, dan jenis aktivitas komunitas praktisi yang ditampilkan di slide.

Pengajar praktik memandu diskusi komunitas praktisi pada lokakarya 1 Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 9 di UPT SPF SMP Negeri 3 Makassar, 16 September 2023.
Salah seorang peserta menceritakan solusi yang dihasilkan oleh kelompok atas masalah yang dihadapi anggota komunitas praktisi.

KOMUNITAS PRAKTISI SEKELILINGKU

Setelah istirahat makan siang, sesi dilanjutkan dengan komunitas praktisi sekelilingku yang dipandu oleh ibu Rostina Arsani. Pengajar praktik menyambut peserta kembali setelah istirahat makan siang dan mengadakan energizer dengan melakukan suit perkalian sebanyak 3 ronde agar peserta lebih bersemangat dan siap mengikuti sesi kembali. Pengajar praktik mengajak peserta untuk belajar proses diskusi komunitas praktisi dengan mengidentifikasi komunitas praktisi yang sudah ada. Untuk itu, pengajar praktik membagi peserta menjadi 3 kelompok dan membagikan Lembar Identifikasi Komunitas Praktisi kepada setiap kelompok. Setelah 15 menit, pengajar praktik memberhentikan pengerjaan secara individu dan meminta CGP secara berpasangan membagikan cerita hasil penulisannya dan melengkapi lembar tersebut jika ada saran dari pasangannya. Setelah mengidentifikasi komunitas praktisi yang ada di lingkungannya, pengajar praktik meminta peserta untuk memetakan komunitas praktisi yang sudah tertulis ke matrix komunitas praktisi. Pengajar praktik memastikan setiap peserta mendapat lembar pemetaan komunitas praktisi dan memberitahukan cara mengisi lembar tersebut. Pengajar Praktik berkeliling memastikan peserta memahami instruksi dan mengerjakannya sesuai instruksi. Setelah 15 menit, pengajar praktik memberikan apresiasi kepada para peserta dan memberikan jembatan kepada materi selanjutnya.

Pengajar praktik memandu energizer melalui permainan suit perkalian pada lokakarya 1 Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 9.
Salah seorang peserta menyampaikan hasil identifikasi dan pemetaan komunitas praktisi yang ada di lingkungannya.

PERAN GURU PENGGERAK DALAM MENGGERAKKAN KOMUNITAS PRAKTISI

Pada sesi yang dipandu bapak Putra Jaya ini, pengajar praktik membacakan dengan singkat alur peranan guru penggerak kemudian membagi peserta menjadi 3 kelompok. Tiap kelompok bertugas untuk mempelajari salah satu strategi untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif. Pengajar praktik memberitahukan peserta bahwa tiap orang perlu memahami strategi yang dipelajari karena setelah itu mereka akan sharing kepada anggota kelompok yang lain. Sementara pengajar praktik yang lain mengunjungi kelompok-kelompok untuk memastikan tiap peserta mempelajari peran sesuai yang ditugaskan. Para pengajar praktik memberikan pertanyaan kepada peserta di kelompok untuk memastikan peserta memahami materi yang dipelajari. Setelah waktu waktu untuk mempelajari peran sudah selesai, pengajar praktik lalu membagi peserta ke tiga kelompok yang baru. Di dalam kelompok yang baru terdapat peserta dari tiga kelompok materi peran guru penggerak. Pengajar praktik meminta tiap peserta menceritakan tentang peran yang telah dipelajari di kelompok sebelumnya, secara bergantian mulai dari peran pertama hingga ketujuh. Tiap pengajar praktik mengunjungi kelompok-kelompok sambil memperjelas peran yang sedang dipresentasikan oleh seorang peserta di kelompok tetapi tidak mengambil waktu terlalu banyak untuk menjelaskan materi di kelompok. Hanya peserta yang menjelaskan, jika ada materi yang salah dan kurang, pemandu membantu untuk membenarkan materi tersebut. Pengajar praktik meminta peserta menganalisis dirinya dalam peran guru penggerak untuk membuat komunitas praktisi dengan membagikan lembar peran diri dalam menggerakkan komunitas. Pengajar praktik berkeliling dan memastikan peserta memahami instruksi dan mengerjakan lembar kerja yang telah dibagikan serta membantu memberikan contoh hal yang perlu ditingkatkan dari Calon Guru Penggerak. Setelah 15 menit, pengajar praktik meminta beberapa peserta untuk menceritakan komunitas, peran yang dilakukan, serta hal yang perlu ditingkatkan. Pengajar praktik memberikan apresiasi kepada guru-guru tersebut yang telah menganalisis peran dirinya.

Peserta menuliskan peran guru penggerak pada kertas plano secara berkelompok.
Perwakilan masing-masing kelompok mempresentasikan peran guru penggerak.

MENGGERAKKAN KOMUNITAS PRAKTISI

Sebelum memulai sesi yang dipandu bapak Jamaluddin Tahuddin ini, pengajar praktik menempelkan poster tiga pos tahapan menggerakkan komunitas belajar di sudut ruangan. Kemudian membangkitkan antusiasme peserta untuk belajar tahapan menggerakkan komunitas belajar. Pengajar praktik mengajak peserta untuk belajar tahapan menggerakkan komunitas belajar dengan cara berkeliling ruangan dimulai dari pos merintis, menumbuhkan, lalu merawat keberlanjutan. Di tiap pos terdapat pengajar praktik yang siap menjelaskan materi setiap tahapan. Waktu belajar di setiap pos adalah 5 menit lalu melanjutkan perjalanan ke pos selanjutnya. Setelah selesai di pos terakhir, pengajar praktik meminta peserta untuk kembali ke tempatnya masing-masing sambil memberikan apresiasi kepada peserta. Pengajar praktik meminta peserta untuk lebih peka melihat potensi komunitas praktisi baru di lingkungannya.

Peserta belajar tahapan menggerakkan komunitas belajar di pos "Menumbuhkan"
Peserta belajar tahapan menggerakkan komunitas belajar di pos "Merawat Keberlanjutan"

PENUTUPAN

Pada sesi ini, pengajar praktik mengajak peserta mengingat kembali materi yang telah dipelajari dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan pemantik untuk peserta mengingat materi. Pengajar praktik juga memberitahukan kepada peserta bahwa kegiatan lokakarya ini serta sharing yang dilakukan di grup facebook, grup whatsapp, juga merupakan komunitas praktisi. Di sesi ini pula, pengajar praktik memimpin refleksi hasil belajar dan membahas hal yang telah dipelajari dan hal yang ingin ditingkatkan dari diri peserta. Seluruh peserta berdiri secara melingkar dan pengajar praktik mempersilahkan mereka memikirkan 1 kalimat untuk menjelaskan hal yang telah dipelajari hari ini. Dimulai dari pengajar praktik, kemudian dilanjutkan ke orang sebelah kanannya, dan seterusnya hingga kembali ke pengajar praktik. Setelah itu, pengajar praktik menutup lokakarya dan mengarahkan peserta untuk foto bersama.

Pengajar praktik memimpin refleksi hasil belajar dan membahas hal yang telah dipelajari dan hal yang ingin ditingkatkan dari diri peserta.
Sesi foto bersama pada sesi penutupan Lokakarya 1 Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 9 di UPT SPF SMP Negeri 3 Makassar, 16 September 2023.